Jumat, 09 Juli 2010

CONTOH SKRIPSI

JUDUL : PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI PENDIDIKAN DTA AL-MUNAWARAH TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

A. Latar Belakang
Setiap orang tua muslim menyadari bahwa pada hakikatnya anak adalah amanat Allah SWT yang dipercayakan (diamanatkan) kepada dirinya. Kesadaran para orang tua muslim akan hakikat anak mereka sebagai amanat Allah SWT sepantasnya ini ditanggapi dengan penuh tanggung jawab. Setiap muslim pasti menyadari bahwa Allah SWT memerintahkan kepada hamba-Nya agar mengemban amanat itu dengan baik. Dengan demikian, maka orang tua pantang mengkhianati amanat Allah SWT.
Dan hukum mengemban amanat-Nya pun wajib bagi mereka. Dari sekian perintah Allah SWT yang berkenaan dengan amanat-Nya yang berupa anak adalah bahwa setiap orang tua wajib mengasuh dan mendidik anak-anak dengan baik dan benar, agar mereka tidak menjadi anak-anak yang lemah iman dan tumbuh dewasa menjadi generasi yang saleh. Inilah salah satu tanggung jawab orang tua.
Dalam ajaran Islam pendidikan keluarga dipandang sebagai penentu masa depan anak. Betapapun sederhananya sistem pendidikan dalam keluarga ini, tetaplah berpengaruh pada pembentukan kepribadian anak. Karena dari sinilah pertumbuhan fisik dan mental anak dimulai. Dalam keluarga orang tua merupakan Pembina pertama bagi perkembangan dan pembentukan pribadi anak. Seperti yang dikatakan oleh Zakiah Daradjat bahwa orang tua adalah pembina pribadi yang utama dalam hidup anak, kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsurunsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Anak yang baru dilahirkan diibaratkan seperti kertas putih yang memungkinkan orang tuanya untuk menulis apapun di kertas itu menurut keinginannya. Kepandaian dan keterampilan orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama sangat menentukan bagaimana watak anak setelah dewasa kelak.
Sehubungan dengan hakikat pendidikan yang meliputi penyelamatan fitrah Islamiah anak, perkembangan potensi pikir anak, potensi rasa, potensi kerja, dan sebagainya tentu tidak semua keluarga mampu menanganinya secara keseluruhan mengingat berbagai keterbatasan yang dimiliki orang tua misalnya keterbatasan waktu, keterbatasan ilmu pengetahuan, dan keterbatasan lainnya.
Oleh karena itu dalam batas-batas tertentu orang tua dapat menyerahkan pendidikan anaknya kepada pihak luar baik kepada lembaga sekolah maupun lembaga di lingkungan masyarakat seperti pesantren, majelis taklim, Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA), dan kursus-kursus serta lembaga lain di lingkungan masyarakat. Penyerahan anak kepada lembaga-lembaga pendidikan tersebut bukan berarti memindahtangankan tanggung jawab orang tua tetapi sekedar penyerahan penanganan belaka.
Dalam perkembangannya, seorang anak selain membutuhkan perhatian dari keluarga dan sekolah juga membutuhkan perhatian dari lingkungan masyarakat. Lingkungan ini nantinya akan memberi pengaruh terhadap perkembangan jiwa anak. Seperti yang diungkapkan oleh Zuhaili bahwa masyarakat adalah pelaku atau faktor penting dalam pendidikan dan merupakan lingkungan luas yang mempresentasikan akidah, akhlak, serta nilai-nilai dalam prinsip yang telah ditentukan. Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap anak ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Dikatakan berpengaruh positif apabila pengaruh tersebut membawa dampak yang baik bagi perkembangan jiwa anak ke arah hal-hal yang positif sedangkan dikatakan berpengaruh negatif apabila dapat mempengaruhi jiwa anak untuk berbuat hal-hal negatif yang mengarah pada perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat. Terkait dengan pengaruh negatif lingkungan terhadap perkembangan jiwa seorang anak, maka peran orang tua sangatlah dibutuhkan untuk mengawasi, mengarahkan dan mengendalikan anak agar tidak terpengaruh dampak negatif dari lingkungan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa anak sejak dini membutuhkan pembinaan akhlak agar nantinya tidak terseret arus yang menyesatkan perbuatan anak. Dengan pembinaan akhlak, diharapkan anak nantinya dapat bersikap dan berperilaku yang baik dan benar tidak hanya mengetahui norma-norma yang ada dalam masyarakat, tetapi juga dapat melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari dengan ikhlas. Lingkungan yang tertib, aman jauh dari tindakan kemaksiatan dan adanya keharmonisan hubungan diantara keluarga, masyarakat akan mendukung anak untuk belajar dan bersikap kritis terhadap apa yang mereka alami dan sebaliknya anak yang tumbuh hidup di lingkungan keras penuh dengan kemaksiatan akan berpengaruh terhadap akhlak anak tersebut.
Dengan diselenggarakannya Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) Al-Munawarah di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, memberi peluang kepada orang tua untuk memasukkan anak-anaknya untuk mengikuti serta mendalami pendidikan Islam khususnya dalam rangka membina akhlak anak, selain pendidikan yang telah diberikan dalam keluarga dan sekolah. Para orang tua mempunyai harapan yang besar pada DTA untuk dapat mendidik anak-anaknya dengan akhlakul karimah (akhlak yang baik), sehingga dapat di jadikan bekal bagi mereka dalam menjalani kehidupan di masa mendatang. Para orang tua berharap anak-anak mereka dalam kehidupan sehari-hari berperilaku sesuai dengan ajaran agama.
Begitu juga sebaliknya, ketika sebuah Pendidikan DTA diharapkan untuk mampu mendidik anak-anak dengan akhlak yang baik, maka tugas dari masyarakat berperan dalam pengelolaan Pendidikan di DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab XV tertuang tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan pada bagian kesatu Pasal 54 bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan DTA meliputi peran serta perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakat dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.
Upaya peningkatan mutu madrasah merupakan tuntutan yang makin mendesak dan tidak dapat dihindari, era pasar bebas menuntut kemampuan bersaing dari sumber daya manusia, gambaran visi madrasah dalam alam globalisasi adalah madrasah sebagai sekolah plus yang berkualitas, berkarakter dan mandiri. Madrasah diniyah dengan peranan yang dimainkannya akan dapat mendominasi respon masyarakat terhadap kehadirannya, disamping juga dipengaruhi oleh cara pandang mereka terhadap realitas yang ada.
Dari pengamatan awal yang dilakukan oleh penulis, peran masyarakat dalam pengelolaan pendidikan di DTA Al-Munawarah dapat dalam berbagai hal dan kesempatan yang menjadi permasalahan yang di tangkap oleh penulis adalah masih belum maksimalnya peran masyarakat dalam mengelola DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Indikasi ini dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini:
1. Masih rendahnya minat masyarakat dalam memasukkan anaknya ke DTA Al-Munawarah.
2. Belum adanya perubahan yang signifikan dari tahun ke tahun tentang keadaan DTA Al-Munawarah.
3. Kurang pahamnya masyarakat terhadap keberadaan Pendidikan DTA Al-Munawarah.
Dari latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk meneliti tentang peran serta masyarakat dalam pengelolaan Pendidikan DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir dengan judul penelitian : ”Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Pendidikan di Pendidikan DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir”.

B. Alasan Memilih Judul
Penulis sangat tertarik untuk meneliti masalah ini sebagai judul karena berbagai alasan, yaitu :
1. Sebagai salah satu anggota masyarakat dan juga sebagai salah satu mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam sanagt perlu mengetahui perkembagan pendidikan Islam tidak terkecuali di pendidikan DTA Al-Munawarah terutama tentang peran serta masyarakat dalam mengelola pendidikan.
2. Penulis merasa mampu untuk meneliti masalah ini dari segi pengetahuan, tenaga, lokasi dan lainnya.
3. Penulis juga ingin mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi peran masyarakat dalam pengelolaan pendidikan DTA Al-Munawarah.
4. Sepengetahuan penulis judul ini belum diteliti oleh peneliti sebelumnya, khususnya di lembaga pendidikan DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
5. penulis merasa mampu melaksanakan penelitian tersebut karena lokasi penelitian dekat dengan rumah.

C. Penegasan Istilah
1. Peran
Peran dapat diartikan juga dengan partisipasi yaitu ikut ambil bagian. Sedangkan yang dimaksud peran masyarakat dalam penelitian ini adalah ikut ambil bagian/partisipasi masyarakat dalam pengelo-laan pendidikan di Pendidikan DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
2. Masyarakat
Masyarakat yaitu sekumpulan manusia yang hidup bersama dalam suatu ikatan dan aturan tertentu. Peran masyarakat dapat diterjemahkan sebagai perilaku sosial yang dilakukan oleh satu atau beberapa orang dalam himpunan manusia yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan tertentu.
3. Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA)
Pendidikan menurut Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang dimaksud dengan pendidikan adalah:
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Sedangkan menurut Muhibbin Syah, dalam bukunya “Psikologi Belajar” yang dimaksud dengan Pendidikan adalah:
“Usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak kekedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggungjawab moril dari segala perbuatannya. Orang dewasa itu adalah orang tua si anak atau orang yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik, misalnya guru sekolah, pendeta atau kyai dalam lingkungan keagamaan, kepala-kepala asrama dan sebagainya”.

Diniyah dalam kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern berarti berhubungan dengan agama, bersifat keagamaan. Jadi pendidikan diniyah adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak atau peserta didik untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan dalam menanamkan atau menumbuhkan ajaran agama (Islam) dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dan mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahan khusus tentang ajaran agama Islam. Sehingga bermanfaat untuk diri peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam hal ini penulis membatasi pelaksanaan pendidikan diniyah yang berlangsung di Lembaga Diniyah Takmiliyah Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
4. DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Pengertian dari DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir yang selanjutnya disebut DTA Al-Munawarah adalah menunjuk tempat salah satu sekolah yang sedang penulis teliti mengenai peran masyarakat dalam pengelolaan pendidikan.
.......................UNTUK SELANJUTNYA HUBUNGI 085767847698..................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar