Jumat, 09 Juli 2010

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Guru sebagai tenaga kependidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan tujuan pendidikan, karena guru yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan yang akan menghasilkan tamatan yang diharapkan. Guru merupakan sumber daya manusia yang menjadi perencana, pelaku dan penentu tercapainya tujuan pendidikan. Untuk itu dalam menunjang kegiatan guru diperlukan iklim sekolah yang kondusif dan hubungan yang baik antar unsur-unsur yang ada di sekolah antara lain kepala sekolah, guru, tenaga administrasi dan siswa. Serta hubungan baik antar unsur-unsur yang ada di sekolah dengan orang tua murid/masyarakat.
Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktivitas belajar, proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:
“Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Dengan adanya undang-undang tersebut, maka dari waktu ke waktu bidang pendidikan haruslah tetap menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk diusahakan perwujudan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah satu tugas pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal.
Dalam suatu lembaga pendidikan, prestasi belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya prestasi siswa banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain disamping proses pengajaran itu sendiri.
Kinerja guru didalam mengajar tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi tetapi juga dipengaruhi oleh disiplin. Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau daya penggerak dari subyek untuk melakukan suatu perbuatan dalam suatu tujuan.
Motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang berkaitan dengan konsep-konsep yang lain seperti minat, konsep diri, sikap dan sebagainya sehingga dapat mempengaruhi siswa yang dapat membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku yang dimungkinkan untuk ditampilkan oleh para siswa.
Sedangkan menurut Noehi Nasution(1993:8) motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu . Jadi motivasi belajar adalah adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar, sehingga hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar meningkat.
Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi :
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan akan lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan (Sulistyorini, 2001). Sedangkan Ahli lain berpendapat bahwa Kinerja merupakan hasil dari fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu yang di dalamnya terdiri dari tiga aspek yaitu: Kejelasan tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya; Kejelasan hasil yang diharapkan dari suatu pekerjaan atau fungsi; Kejelasan waktu yang diperlukan untuk menyelesikan suatu pekerjaan agar hasil yang diharapkan dapat terwujud
Studi ini penting dilakukan karena melihat masih ada guru yang bekerja sampingan diluar sekolah, masih ada guru yang belum mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan guru, masih ada guru yang datang terlambat, tidak masuk mengajar tanpa ijin, guru yang mengajar tidak mempunyai persiapan mengajar atau ada persiapan mengajar namun tidak lengkap. Fenomena yang terjadi diatas bisa disebabkan oleh beberapa faktor, namun penulis hanya melihat dari faktor motivasi yang didasarkan pada teori Malsow yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan kemanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri
Berdasarkan pengamatan awal penulis menemukan gejala-gejala yaitu:
1. Kesulitan guru didalam membuat perangkat pembelajaran?
2. Rendahnya tingkat kedisiplinan guru-guru di MTs An-Nur Desa Pulau Palas.
3. Kurangnya Profesionalnya guru didalam menguasai materi pelajaran.
Berdasarkan gejala–gejala tersebut, penulis tertarik ingin melakukan penelitian sekaligus membuat sebuah karya ilmiah dengan judul : “PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU-GURU DI MTs AN-NUR DESA PULAU PALAS KECAMATAN TEMBILAHAN HULU.
B. Alasan Memilih Judul
1. Penulis merasa terpanggil dan tertarik untuk membahas masalah penggunaan Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Guru di Mts An-Nur ini
2. Motivasi merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru untuk lebih meningkatkan lagi kinerjanya didalam memajukan suatu pendidikan.
3. Sepengetahuan penulis belum ada yang meneliti kasus ini khususnya di MTs An-Nur Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu.
4. Masalah yang dikaji serta buku penunjang mampu penulis dapatkan.
5. Lokasi penelitian, dana dan waktu terjangkau oleh peneliti.
C. Permasalahan
1.Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh motivasi terhadap kinerja guru-guru di MTs An-Nur Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu ?
2. Seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja guru-guru di MTs An-Nur Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu ?
3. Faktor Motivasi apa saja yang mempengaruhi kinerja guru di MTs An-Nur Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu
2. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya persoalan yang mungkin muncul berkenaan dengan Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Guru, maka penulis perlu membatasi masalah yang penulis kaji dalam penelitian ini, yaitu: " Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Guru di MTs An-Nur Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu
3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah terdapat Pengaruh Motivasi terhadap kinerja guru-guru di MTs An-Nur Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi terhadap kinerja guru didalam mengajar di MTs An-Nur Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu?

D. Hipotesis
• Ho : Tidak terdapat pengaruh Motivasi terhadap kinerja guru-guru di MTs An-Nur Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu.
• Ha : Terdapat pengaruh Motivasi terhadap kinerja guru-guru di MTs An-Nur Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu.




...........................LANJUTAN HUBUNGI 085767847698.........................

JUDUL SKRIPSI

JUDUL : PENERAPAN PRINSIP – PRINSIP EVALUASI PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VI SDN 034 TEMBILAHAN.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk menjadi seorang guru yang professional, menurut Dr. Burhanuddin Tola, MA ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu :
1. Menguasai substansi, yakni materi dan kompetensi yang berkaitan dengan mata pelajaran yang dibinanya, sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
2. Menguasai metodologi pengajaran, yakni metodik khusus untuk mata pelajaran yang dibinanya.
3. Menguasai teknik evaluasi dengan baik.
4. Memahami, menghayati dan mengamalkan nilai–nilai moral dan kode etik profesi.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru ialah tekhnik Evaluasi. Di dalam proses pembelajaran, setelah dilakukannya pembelajaran itu diperlukan suatu tekhnik untuk mengukur sejauh mana pemahaman anak didik dalam menangkap materi pembelajrannya. Maka dalam proses itu seorang guru yang propesional harus mengerti dengan tekhnik dan prinsip dalam mengukur keberhasilan belajar yang kita kenal dengan Evaluasi.

Dalam proses pendidikan di sekolah termasuk di SDN 034 diajarkan berbagai macam mata pelajaran , seperti mata pelajaran , PPKN, Pendidikan Agama Islam dan lain – lain. Dan semua mata pelajaran memiliki fungsi dan tujuan masing – masing.

Adapun tujuan mempelajari pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah pertama, agar siswa dapat mengatahui dan memahami pokok – pokok ajaran Islam. Kedua, agar siswa dapat melaksanakan atau mengamalkan inti pokok ajaran Islam tersebut dalam kehidupan sehari – hari.

Pengertian pendidikan dan latihan pada dasarnya merupakan pengamatan dan penilaian yang dilakukan secara sadar dan terencana terhadap proses pendidikan dan latihan sebagai usaha perbaikan. Evaluasi dimaksudkan sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran yang mendekati kebenaran dari hasil pendidikan dan latihan yang dilaksanakan dengan menggunakan pengukuran dan pertimbangan. Evaluasi itu perlu dilakukan oleh dan terhadap setiap orang yang ada hubungannya dengan proses pendidikan dan latihan. Penilaian terhadap peserta merupakan yang terpenting dalam suatu proses pelatihan, karena selain mempunyai hubungan dan pengaruh atas perbaikan kualitas peserta itu sendiri, sekaligus merupakan evaluasi terhadap hal-hal yang erat hubungannya dengan keberhasilan pendidikan seperti peranan pelatih, metode yang digunakan, peralatan yang tersedia serta pelaksanaan kegiatan pendidikan dan latihan.
Studi ini berkaitan dengan Penerapan Prinsip – Prinsip Evaluasi Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 034. Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Evaluation”. Dalam buku “ Essentials OF Edukational Evalustion” karangan Edwind wand dan Gerald W. Brown dekatakan bahwa : “ Evaluation refer to the ect or prosess to determining the value of something ( Wand and Brond, hal. 1) jadi menurut mereka evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu. Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hububungannya didalam dunia pendidikan.
Prinsip diperlukan sebagai pemandu dalam kegiatan evaluasi. Dengan demikian tidak hanyadiutamakan prosedur dan tekhnik penilaian saja, tetapi prosedur dan tekhnik itu harus dilakukan dalam panduan prinsip itu, prinsip-prinsip evaluasi itu adalah sebagai berikut:
 Prinsip keterpaduan.
 Prinsip cara belajar siswa aktif.
 Prinsip kontinuitas.
 Prinsip koherensi.
 Prinsip dinskriminasi.
 Prinsip keseluruhan.
 Prinsip pedagogis.
 Prinsip akuntabilitas.
Berdasarkan kutipan yang telah dipaparkan penulis di atas dan pengamatan yang pernah penulis lakukan, bahwa masih ada guru yang belum menguasai prinsip – prinsip Evaluasi dengan baik dalam melakukan pengukuran terhadap keberhasilan pembelajaran. Dan penulis dapat menyebutkan berberapa indikasi sebagai berikut :
a. Masih adanya guru yang tidak menguasai prinsip Evaluasi dengan baik dalam melakukan pengukuran terhadap keberhasilan pembelajaran.
b. Masih sulitnya guru dalam melakukan evaluasi dengan menggunakan prinsip – prinsip evaluasi.

Dengan melihat dari gelaja- gejala di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dan sekaligus mencari solusinya dengan membuat suatu karya ilmiah dengan judul : ” PENERAPAN PRINSIP – PRINSIP EVALUASI PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VI SDN 034 TEMBILAHAN ”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Apa faktor – faktor yang menyebabkan guru sulit melakukan evaluasi dalam mengukur keberhasilan belajar siswa ?
b. Apa sajakah Prinsip – prinsip Evaluasi yang harus dikuasai oleh guru dalam melakukan pengukuran terhadaap keberhasilan belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
a. Prinsip – prinsip evaluasi dalam mengukur keberhasilan belajar siswa dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
b. Kesulitan guru dalam melakukan evaluasi dan mencarikan solusinya.


D. Daftar Bacaan
Dr. Burhanuddin Tola, MA & Drs. Fahmi, 2003. . Standar Penilaian Di Kelas. Jakarta : Departemen Agama RI.

..............................HUBUNGI 085767847698......................

JUDUL SKRIPSI

JUDUL : PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DI SEKOLAH TERHADAP EFEKTIFITAS BELAJAR SISWA KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH PON. PES. TUNAS HARAPAN TEMBILAHAN.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Organisasi pada intinya adalah interaksi – interaksi prang dalam sebuah wadah untuk melakukan sebuah tujuan yang sama. Organisasi adalah merupakan kerja sama di antara beberapa orang untuk mencapai suatu tujuan dengan mengadakan pembagian dan peraturan kerja. Yang menjadi ikatan kerja sama dalam organisasi adalah tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.
Oliver Sheldon ( 1923 ) bahwa :
“ Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau kelompok – kelompok harus melakukan dengan bakat – bakat yang diperlakukan untuk melakukan tugas – tugas, sedemikian rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efesien, sistematis, positif dan terkoordinasi dari usaha yang tersedia “

Masalah budaya organisasi (Organization Culture) akhir-akhir ini telah menjadi suatu tinjauan yang sangat menarik terlebih dalam kondisi kerja yang tidak menentu. Budaya organisasi kembali digali guna menggali kekuatan-kekuatan diri yang telah dimiliki namun cenderung diabaikan. Pada saat lingkungan eksternal dianggap kurang mampu mengatasi masalah yang timbul, maka orang kembali menengok kekuatan yang ada meskipun hal itu diyakini pula tidak dapat menyelesaikan masalah secara keseluruhan. Namun dengan menggali kultur yang ada, maka diharapkan dapat menggali kekuatan yang dimiliki. Berikut ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan budaya, agar diperoleh suatu gambaran mengenai budaya dengan berbagai aspeknya teruama dalam konteks bagaimana budaya itu diinternalisasikan kepada para anggota-anggotanya ( dalam konteks ini ditujukan kepada siswa ) sehingga dapat terejawantah dalam pola perilaku sehari-hari. Budaya dalam suatu organisasi pada hakekatnya mengarah pada perilaku-perilaku yang dianggap tepat, mengikat dan memotivasi setiap individu yang ada di dalamnya dan mengerahkan pada upaya mencari penyelesaian dalam situasi yang ambigu (Turner, 1994). Pengertian ini memberi dasar pemikiran bahwa setiap individu yang terlibat di dalamnya akan bersama-sama berusaha menciptakan kondisi kerja yang ideal agar tercipta suasana yang mendukung bagi upaya pencapaian tujuan yang diharapkan
Studi ini berkaitan dengan PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DI SEKOLAH TERHADAP EFEKTIFITAS BELAJAR SISWA KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH PON. PES. TUNAS HARAPAN TEMBILAHAN. Karena faktor budaya organisasi tersebut mempengaruhi nilai, sikap, penampilan dan lain sebagainya. Tentu di sekolah nilai – nilai tersebut sangtlah diperlukan.
Berdasarkan kutipan yang telah dipaparkan penulis di atas dan pengamatan yang pernah penulis lakukan, dan penulis dapat menyebutkan berberapa indikasi sebagai berikut :
a. Kurangnya pengamalan terhadap budaya organisasi dalam bentuk sikap, perilaku dan lain sebagainya di sekolah.
Dengan melihat dari gelaja- gejala di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dan sekaligus mencari solusinya dengan membuat suatu karya ilmiah dengan judul : ” dengan PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DI SEKOLAH TERHADAP EFEKTIFITAS BELAJAR SISWA KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH PON. PES. TUNAS HARAPAN TEMBILAHAN ”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hubungan budaya organisasi di sekolah terhadap efektifitas belajar siswa ?
2. Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi efektifitas belajar siswa ?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Hubungan budaya organisasi di sekolah terhadap efektifitas belajar siswa.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas belajar siswa.
D. Daftar Bacaan
Wina Sanjaya. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakrta : Kencana Prenada Media Group.

JUDUL SKRIPSI

JUDUL : PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DI SEKOLAH TERHADAP EFEKTIFITAS BELAJAR SISWA KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH PON. PES. TUNAS HARAPAN TEMBILAHAN.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Organisasi pada intinya adalah interaksi – interaksi prang dalam sebuah wadah untuk melakukan sebuah tujuan yang sama. Organisasi adalah merupakan kerja sama di antara beberapa orang untuk mencapai suatu tujuan dengan mengadakan pembagian dan peraturan kerja. Yang menjadi ikatan kerja sama dalam organisasi adalah tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.
Oliver Sheldon ( 1923 ) bahwa :
“ Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau kelompok – kelompok harus melakukan dengan bakat – bakat yang diperlakukan untuk melakukan tugas – tugas, sedemikian rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efesien, sistematis, positif dan terkoordinasi dari usaha yang tersedia “

Masalah budaya organisasi (Organization Culture) akhir-akhir ini telah menjadi suatu tinjauan yang sangat menarik terlebih dalam kondisi kerja yang tidak menentu. Budaya organisasi kembali digali guna menggali kekuatan-kekuatan diri yang telah dimiliki namun cenderung diabaikan. Pada saat lingkungan eksternal dianggap kurang mampu mengatasi masalah yang timbul, maka orang kembali menengok kekuatan yang ada meskipun hal itu diyakini pula tidak dapat menyelesaikan masalah secara keseluruhan. Namun dengan menggali kultur yang ada, maka diharapkan dapat menggali kekuatan yang dimiliki. Berikut ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan budaya, agar diperoleh suatu gambaran mengenai budaya dengan berbagai aspeknya teruama dalam konteks bagaimana budaya itu diinternalisasikan kepada para anggota-anggotanya ( dalam konteks ini ditujukan kepada siswa ) sehingga dapat terejawantah dalam pola perilaku sehari-hari. Budaya dalam suatu organisasi pada hakekatnya mengarah pada perilaku-perilaku yang dianggap tepat, mengikat dan memotivasi setiap individu yang ada di dalamnya dan mengerahkan pada upaya mencari penyelesaian dalam situasi yang ambigu (Turner, 1994). Pengertian ini memberi dasar pemikiran bahwa setiap individu yang terlibat di dalamnya akan bersama-sama berusaha menciptakan kondisi kerja yang ideal agar tercipta suasana yang mendukung bagi upaya pencapaian tujuan yang diharapkan
Studi ini berkaitan dengan PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DI SEKOLAH TERHADAP EFEKTIFITAS BELAJAR SISWA KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH PON. PES. TUNAS HARAPAN TEMBILAHAN. Karena faktor budaya organisasi tersebut mempengaruhi nilai, sikap, penampilan dan lain sebagainya. Tentu di sekolah nilai – nilai tersebut sangtlah diperlukan.
Berdasarkan kutipan yang telah dipaparkan penulis di atas dan pengamatan yang pernah penulis lakukan, dan penulis dapat menyebutkan berberapa indikasi sebagai berikut :
a. Kurangnya pengamalan terhadap budaya organisasi dalam bentuk sikap, perilaku dan lain sebagainya di sekolah.
Dengan melihat dari gelaja- gejala di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dan sekaligus mencari solusinya dengan membuat suatu karya ilmiah dengan judul : ” dengan PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DI SEKOLAH TERHADAP EFEKTIFITAS BELAJAR SISWA KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH PON. PES. TUNAS HARAPAN TEMBILAHAN ”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hubungan budaya organisasi di sekolah terhadap efektifitas belajar siswa ?
2. Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi efektifitas belajar siswa ?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Hubungan budaya organisasi di sekolah terhadap efektifitas belajar siswa.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas belajar siswa.
D. Daftar Bacaan
Wina Sanjaya. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakrta : Kencana Prenada Media Group.

CONTOH SKRIPSI

JUDUL : PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI PENDIDIKAN DTA AL-MUNAWARAH TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

A. Latar Belakang
Setiap orang tua muslim menyadari bahwa pada hakikatnya anak adalah amanat Allah SWT yang dipercayakan (diamanatkan) kepada dirinya. Kesadaran para orang tua muslim akan hakikat anak mereka sebagai amanat Allah SWT sepantasnya ini ditanggapi dengan penuh tanggung jawab. Setiap muslim pasti menyadari bahwa Allah SWT memerintahkan kepada hamba-Nya agar mengemban amanat itu dengan baik. Dengan demikian, maka orang tua pantang mengkhianati amanat Allah SWT.
Dan hukum mengemban amanat-Nya pun wajib bagi mereka. Dari sekian perintah Allah SWT yang berkenaan dengan amanat-Nya yang berupa anak adalah bahwa setiap orang tua wajib mengasuh dan mendidik anak-anak dengan baik dan benar, agar mereka tidak menjadi anak-anak yang lemah iman dan tumbuh dewasa menjadi generasi yang saleh. Inilah salah satu tanggung jawab orang tua.
Dalam ajaran Islam pendidikan keluarga dipandang sebagai penentu masa depan anak. Betapapun sederhananya sistem pendidikan dalam keluarga ini, tetaplah berpengaruh pada pembentukan kepribadian anak. Karena dari sinilah pertumbuhan fisik dan mental anak dimulai. Dalam keluarga orang tua merupakan Pembina pertama bagi perkembangan dan pembentukan pribadi anak. Seperti yang dikatakan oleh Zakiah Daradjat bahwa orang tua adalah pembina pribadi yang utama dalam hidup anak, kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsurunsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Anak yang baru dilahirkan diibaratkan seperti kertas putih yang memungkinkan orang tuanya untuk menulis apapun di kertas itu menurut keinginannya. Kepandaian dan keterampilan orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama sangat menentukan bagaimana watak anak setelah dewasa kelak.
Sehubungan dengan hakikat pendidikan yang meliputi penyelamatan fitrah Islamiah anak, perkembangan potensi pikir anak, potensi rasa, potensi kerja, dan sebagainya tentu tidak semua keluarga mampu menanganinya secara keseluruhan mengingat berbagai keterbatasan yang dimiliki orang tua misalnya keterbatasan waktu, keterbatasan ilmu pengetahuan, dan keterbatasan lainnya.
Oleh karena itu dalam batas-batas tertentu orang tua dapat menyerahkan pendidikan anaknya kepada pihak luar baik kepada lembaga sekolah maupun lembaga di lingkungan masyarakat seperti pesantren, majelis taklim, Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA), dan kursus-kursus serta lembaga lain di lingkungan masyarakat. Penyerahan anak kepada lembaga-lembaga pendidikan tersebut bukan berarti memindahtangankan tanggung jawab orang tua tetapi sekedar penyerahan penanganan belaka.
Dalam perkembangannya, seorang anak selain membutuhkan perhatian dari keluarga dan sekolah juga membutuhkan perhatian dari lingkungan masyarakat. Lingkungan ini nantinya akan memberi pengaruh terhadap perkembangan jiwa anak. Seperti yang diungkapkan oleh Zuhaili bahwa masyarakat adalah pelaku atau faktor penting dalam pendidikan dan merupakan lingkungan luas yang mempresentasikan akidah, akhlak, serta nilai-nilai dalam prinsip yang telah ditentukan. Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap anak ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Dikatakan berpengaruh positif apabila pengaruh tersebut membawa dampak yang baik bagi perkembangan jiwa anak ke arah hal-hal yang positif sedangkan dikatakan berpengaruh negatif apabila dapat mempengaruhi jiwa anak untuk berbuat hal-hal negatif yang mengarah pada perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat. Terkait dengan pengaruh negatif lingkungan terhadap perkembangan jiwa seorang anak, maka peran orang tua sangatlah dibutuhkan untuk mengawasi, mengarahkan dan mengendalikan anak agar tidak terpengaruh dampak negatif dari lingkungan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa anak sejak dini membutuhkan pembinaan akhlak agar nantinya tidak terseret arus yang menyesatkan perbuatan anak. Dengan pembinaan akhlak, diharapkan anak nantinya dapat bersikap dan berperilaku yang baik dan benar tidak hanya mengetahui norma-norma yang ada dalam masyarakat, tetapi juga dapat melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari dengan ikhlas. Lingkungan yang tertib, aman jauh dari tindakan kemaksiatan dan adanya keharmonisan hubungan diantara keluarga, masyarakat akan mendukung anak untuk belajar dan bersikap kritis terhadap apa yang mereka alami dan sebaliknya anak yang tumbuh hidup di lingkungan keras penuh dengan kemaksiatan akan berpengaruh terhadap akhlak anak tersebut.
Dengan diselenggarakannya Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) Al-Munawarah di Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, memberi peluang kepada orang tua untuk memasukkan anak-anaknya untuk mengikuti serta mendalami pendidikan Islam khususnya dalam rangka membina akhlak anak, selain pendidikan yang telah diberikan dalam keluarga dan sekolah. Para orang tua mempunyai harapan yang besar pada DTA untuk dapat mendidik anak-anaknya dengan akhlakul karimah (akhlak yang baik), sehingga dapat di jadikan bekal bagi mereka dalam menjalani kehidupan di masa mendatang. Para orang tua berharap anak-anak mereka dalam kehidupan sehari-hari berperilaku sesuai dengan ajaran agama.
Begitu juga sebaliknya, ketika sebuah Pendidikan DTA diharapkan untuk mampu mendidik anak-anak dengan akhlak yang baik, maka tugas dari masyarakat berperan dalam pengelolaan Pendidikan di DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab XV tertuang tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan pada bagian kesatu Pasal 54 bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan DTA meliputi peran serta perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakat dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.
Upaya peningkatan mutu madrasah merupakan tuntutan yang makin mendesak dan tidak dapat dihindari, era pasar bebas menuntut kemampuan bersaing dari sumber daya manusia, gambaran visi madrasah dalam alam globalisasi adalah madrasah sebagai sekolah plus yang berkualitas, berkarakter dan mandiri. Madrasah diniyah dengan peranan yang dimainkannya akan dapat mendominasi respon masyarakat terhadap kehadirannya, disamping juga dipengaruhi oleh cara pandang mereka terhadap realitas yang ada.
Dari pengamatan awal yang dilakukan oleh penulis, peran masyarakat dalam pengelolaan pendidikan di DTA Al-Munawarah dapat dalam berbagai hal dan kesempatan yang menjadi permasalahan yang di tangkap oleh penulis adalah masih belum maksimalnya peran masyarakat dalam mengelola DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Indikasi ini dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini:
1. Masih rendahnya minat masyarakat dalam memasukkan anaknya ke DTA Al-Munawarah.
2. Belum adanya perubahan yang signifikan dari tahun ke tahun tentang keadaan DTA Al-Munawarah.
3. Kurang pahamnya masyarakat terhadap keberadaan Pendidikan DTA Al-Munawarah.
Dari latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk meneliti tentang peran serta masyarakat dalam pengelolaan Pendidikan DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir dengan judul penelitian : ”Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Pendidikan di Pendidikan DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir”.

B. Alasan Memilih Judul
Penulis sangat tertarik untuk meneliti masalah ini sebagai judul karena berbagai alasan, yaitu :
1. Sebagai salah satu anggota masyarakat dan juga sebagai salah satu mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam sanagt perlu mengetahui perkembagan pendidikan Islam tidak terkecuali di pendidikan DTA Al-Munawarah terutama tentang peran serta masyarakat dalam mengelola pendidikan.
2. Penulis merasa mampu untuk meneliti masalah ini dari segi pengetahuan, tenaga, lokasi dan lainnya.
3. Penulis juga ingin mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi peran masyarakat dalam pengelolaan pendidikan DTA Al-Munawarah.
4. Sepengetahuan penulis judul ini belum diteliti oleh peneliti sebelumnya, khususnya di lembaga pendidikan DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
5. penulis merasa mampu melaksanakan penelitian tersebut karena lokasi penelitian dekat dengan rumah.

C. Penegasan Istilah
1. Peran
Peran dapat diartikan juga dengan partisipasi yaitu ikut ambil bagian. Sedangkan yang dimaksud peran masyarakat dalam penelitian ini adalah ikut ambil bagian/partisipasi masyarakat dalam pengelo-laan pendidikan di Pendidikan DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
2. Masyarakat
Masyarakat yaitu sekumpulan manusia yang hidup bersama dalam suatu ikatan dan aturan tertentu. Peran masyarakat dapat diterjemahkan sebagai perilaku sosial yang dilakukan oleh satu atau beberapa orang dalam himpunan manusia yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan tertentu.
3. Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA)
Pendidikan menurut Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang dimaksud dengan pendidikan adalah:
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Sedangkan menurut Muhibbin Syah, dalam bukunya “Psikologi Belajar” yang dimaksud dengan Pendidikan adalah:
“Usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak kekedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggungjawab moril dari segala perbuatannya. Orang dewasa itu adalah orang tua si anak atau orang yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik, misalnya guru sekolah, pendeta atau kyai dalam lingkungan keagamaan, kepala-kepala asrama dan sebagainya”.

Diniyah dalam kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern berarti berhubungan dengan agama, bersifat keagamaan. Jadi pendidikan diniyah adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak atau peserta didik untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan dalam menanamkan atau menumbuhkan ajaran agama (Islam) dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dan mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahan khusus tentang ajaran agama Islam. Sehingga bermanfaat untuk diri peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam hal ini penulis membatasi pelaksanaan pendidikan diniyah yang berlangsung di Lembaga Diniyah Takmiliyah Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
4. DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Pengertian dari DTA Al-Munawarah Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir yang selanjutnya disebut DTA Al-Munawarah adalah menunjuk tempat salah satu sekolah yang sedang penulis teliti mengenai peran masyarakat dalam pengelolaan pendidikan.
.......................UNTUK SELANJUTNYA HUBUNGI 085767847698..................

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN

MACAM-MACAM MEDIA SERTA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA

A. MEDIA GRAFIS

Media grafis termasuk media visual, sebagaimana media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepada penerima pesan.

Macam-macam media grafis, yaitu antara lain :

1. Gambar Fhoto

Gambar/ fhoto adalah media yang paling umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana.

o Kelebihan media gambar/fhoto, antara lain :

a. Sifatnya konkrit : gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata

b. Gambar dapat mengatasi batangan dan ruang waktu gambar/photo dapat mengatasi banyak hal-hal tertentu.

c. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita

d. Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tigkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalahfahaman.

e. Hemaat biaya karena foto gampang di dapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

o Disamping kelebihan gambar/foto mempunyai kekurangan yaitu :

a. Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata

b. Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran

c. Ukurannya sangat terbtas untuk kelompok besar

Selain media gambar fhoto mempunyai kelebihan dan kekurangan media ini juga mempunyai syarat yang perlu di penuhi oleh gambar/foto agar bisa dijadikan media pendidikan yang baik syaratnya, yaitu :

1. Autentik

Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.

2. Sederhana

Cukup sederhana/jelas menunjukkan penerapan pokok dalam gambar.

3. Ukuran Relatif

Dapat memperbesar/memperkecil objek, benda sebenarnya

4. Sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan

5. Gambar yang bagus belum tentu baik utnuk mencapai tujuan pembelajaran

6. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus

2. Sketsa

Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail dan kelebihannya :

a. jika gurunya kreatif dapat menunjukkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa

b. Dapat menarik perhatian murid

c. Menghindari verbalisme

d. Dapat memperjelas penyampaian pesan

e. Harganyapun tak perlu di persoalkan sebab media ini yaitu sebagai berikut :

1. Sifatnya simbolis, abstrak sehingga sulit di pahami

2. Selain sifat simbolis, abstrak sifatnya juga padat

3. Media ini tidak mempunyai latar belakang

3. Diagram

Merupakan suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol – simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar.

o Kelebihan Media Diagram yaitu sebagai berikut

1. Media ini rapi, benar jelas, dan di beri titel

2. Ditempatkan secara trategis

3. penyusunannya sesuai dengan pola dan memperjelas arti.

o Kekurangannya :

1. Diagram bersifat simbolis dan abstak sehingga sulit di mengerti

2. Yang mampu membaca/untuk dapat membaca diagram seorang harusmempunyai latar belakang tentang apa yang di agramkan.

4. Bagan/ Chart

Media ini fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga dapat memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu persentasi.

o Kelebihan dari bagan/ chart sebagai salah satu media pendidikan yaitu antara lain :

1. Bentuknya sederhana

2. Hemat biaya/ murah

3. Detail

o Sedangkan kekurangan dari media ini adalah :

1. Biasanya data dari bagan banyak

2. Pesannya terlalu singkat sehingga sulit di pahami

3. dan hanya menekankan pada persepdi indra mata saja

5. Grafik/ Grafis

Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik, garis atau gambar fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti :

o Beberapa manfaat/ kelebihan grafik sebagai media, yaitu :

1. Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungan-hubungannya

2. Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis interprestasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah pertumbuhan, dan arah.

3. Penyajian data grafik : jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis.

o Kekurangan grafik sebagai media, yaitu sebagai berikut :

1. Hanya bermanfaat dan mengingat kepada :

2. Media ini sulit di pahami karena berbentuk gambar sederhana

6. Media Kartun

Merupakan suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan saudara cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu.

o Kelebihannya

1. Kemampuan besar sekali untuk menarik perhatian

2. Pesan yang besar bisa di sajikan secara ringkas

3. Kesannya akan tahan lama di ingatan

o Kekurangannya

1. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan

2. Menuangkannya dalam gambar yang sederhana

3. Mempengaruhi sikap ataupun tingkah laku

7. Poster

Poster selain menyampaikan kesan-kesan tertentu juga mampu mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang lain yang melihatnya. Poster berfungsi untuk mempengaruhi orang-orang membeli produk baru dari suatu perusahaan, untuk mengikuti program keluarga berencana atau untuk menyayangi binatang dapat dituangkan lewat peristiwa.

o Kelebihan poster ini yaitu :

1. Poster dapat dibuat di kertas, kain, batang kayu, seng dan semacamnya

2. Pemasangannya bisa di kelas, di luar kelas, di pohon, di tepi jalan, dan di majalah

3. Ukurannya terserah/ tergantung kebutuhan

o Kekurangan dari media poster yaitu sebagai berikut :

1. Media ini tetap

2. Sulit untuk dipindahkan

8. Peta dan globe

Peta dan globe ini berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi

o Kelebihan dari media ini ialah sebagai berikut :

1. Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik daerah kepulauan, dan lain-lain.

2. Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis

3. Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.

o Kekurangannya :

1. Tidak dapat dilihat langsung

2. Membuatnya butuh waktu yang lama

3. Butuh ketelitian

B. MEDIA AUDIO

Media audio ini berbeda dengan media grafis, media audio ini berkaitan dengan indera pendengaran. Media seperti ini pesan ayng di tuangkan/ di sampaikan kedalam lambang-lambang audiutif, baik verbal ( kedalam kata-kata/bahasa lisan). Maupun non verbal.

Macam-macam media audio, yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Radio

Radio juga merupakan suatu media yang termasuk kedalam media audio.

o Kelebihan dari media ini adalah sebagai berikut :

1. Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak dari pada TV

2. Sifatnya mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat di pindahkan dari suatu ruang ke ruang lain dengan mudah

3. Jika di gunakan bersama-sama dengan alat perekam radio bisa mengatasi problem jadwal karena program dapat di rekam dan di putar lagi sesuka kita

4. Radio dapat mengembangkan daya imajinasianak

5. Rado dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang di gunakan pada bunyinya dan artinya.

o Sedangkan kelemahan-kelemahan media pendidikan radio yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Sifat komunikasinya hanya satu arah, (one way comunication)

2. Biasaya siaran di sentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya

3. Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah integrasi siaran radio kedalam kegiatan belajar mengajar di kelas sering kali menylitkan.

2. Alat Perekam pita magnetic ( magnetic tape recording). Atau lazimnya orang menyebut tape recorder adalah salah satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi. Karena mudah menggunakan

o Kelebihan Alat Perekam sebagai media pendidikan yaitu sebagai berikut :

1. Alat perekam peta magnetic mempunyai fungsi ganda yang efektif sekali untuk merekam, untuk menampilkan rekaman, dan menghapusnya

2. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume

3. Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi

4. Pita Rekaman dapat dipakai sesuai jadwal yang ada. Guru dapat mengontrolnya secara langsung

5. Program kaset dapat menyajikan kegiatan-kegiatan/ hal-hal di luar sekolah.

6. Program kaset bisa menimbulkan berbagai kegiatan

o Sedangkan kekurangan media alat perekam pita magnetik sebagai media pendidikan yaitu antara lain :

1. Daya jangkauannya terbatas, jika radio sekali di siarkan dapat menyiarkan pendengar yang massal tempat-tempat berbeda, program kaset hanya terbatas di tempat program yang disajikan saja

2. Dari segi biaya penyedianya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.

3. Laboratutium bahasa

Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa untuk mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya.

o Kelebihan Laboratorium bahasa ini yaitu :

1. Dalam laboratorium bahasa, murid duduk sendiri-sendiri didalam kotak bilik akustik dan kotak suara

2. Siswa mendengar suara guru yang dididik diruang kontrol lewat handphone

3. Siswa dapat membandingkan ucapannya dengan ucapan gurunya

4. Siswa dapat memperbaiki kesalahannya yang dibuatnya dalam waktu yang ringkas.

C. MEDIA PROYEKSI DIAM

Media proyeksi diam (Still proyected medium ) mempunyai persamaan dengan media grafik dalam arti menyajikan rangsangan –rangsangan visual. Selain itu bahan-bahan grafis banyak sekali di pakai didalam media proyeksi diam

Jenis-jenis media proyeksi diam, yaitu :

1. Film Bingkai

Film bingkai adalah suatu film berukuran 35 mm yang biasanya di bungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dan karton, atau plastik

o Kelebihan dari film bingkai ini sebagai media pendidikan sebabai berikut :

1. Materi pelajaran yang sama dapat di sebarkan ke seluruh siswa secara serentak

2. Perhatian anak-anak dapat dipusatkan pada satu butir tertentu sehingga dapat menghasilkan keseragaman pengamatan

3. Fungsi berfikir penonton dirangsang dan di kembangkan secara bebas

4. Film bingkai berada di bawah kontol guru. Guru bebas memutarnya kecepatan dan frekuensi putar bisa diatur.

5. Film bingkai baik untuk menyajikan berbagai bidang studi tertentu, dapat digunakan baik secara kelompok maupun individual dan tidak pandang usia

6. Penyimpanan film bangkai sangat mudah (praktis)

o Kekurangan dari media ini yaitu sebagai berikut :

1. Seni program film bingkai yang terdiri dari gambar-gambar lepas merupakan kelebihan sekalian titik kelemahan

2. Film bingkai hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam (still) dibandingkan media audio yang visual lainnya.

3. Media ini memerlukan ruang yang gelap

4. Dibandingkan dengan gambar, foto atau papan flanel pembuatan film jauh lebih mahal biayanya.

2. Film Rangkai

Film rangkai ini sebagai media pendidikan berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan ukuran filmnya sama dengan ukuran film bingkai.

o Kelebihan dari film rangkai ini yaitu :

1. Seperti halnya film bingkai, kecepatn penyajian film rangkai bisa diatur dapat di tambah narasi dengan kontrol oleh guru

2. Semua kelebihan non projected sful pisture di miliki oleh film rangkai

3. Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pendidikan yang berada dalam satu rangkap

4. Baik/cocok untuk mengerjakan keterampilan

5. Urutan gambar sudah pasti karena film rangkai merupakan satu kesatuan

6. Penyimpanannya mudah

o Kekurangan dari film rangkai ini yaitu :

1. Sulit untuk di edit ( diubah ) atau di revisi

2. Sudah merupakan satu rangkaian

3. sulit di buat sendiri secara lokal

4. memerlukan peralatan laboratorium yang dapat mengubah film bingkai ke film rangkai.

3. Media/ Transportasi

o Kelebihannya antara lain sebagai berikut :

1. Gambar yang di proyeksikan lebih jelas dibandingkan dengan gambar di papan

2. Guru sambil mengajar dapat berhadapan dengan siswa

3. Memungkinkan penyajian disurminasi warna dan menarik

4. lebih sehat daripada papan tulis

5. menghemat tenaga dan waktu karena dapat di pakai berulang-ulang

6. Sepenuhnya di bawah kontrol guru

7. Praktek dapat di pergunakan untuk sesuai ukuran kelas ruangan

o Kekurangan dari media ini adalah :

1. Transparansi memerlukan peralatan khusus untuk memproyeksikan (OHP) sedang OHP itu sendiri kadang-kadang sulit di cari suku cadangnya di tempat-tempat tertentu

2. Transparansi memerlukan waktu, usaha dan persiapan yang baik lebih baik kalau menggunakan tekhnik penyajian yang kompleks

3. karena lepas, transparansi menuntut cara kerja yang sistematis dalam penyajiannya.

4. Jika tekhnik pemanfaatan serta potensinya kurang dikuasasi ada kecendrungan OHP di pakai sebagai pengganti papan tulis dan siswa cendrung bersifat pasif.

4. Proyektor tak tembus pandang (opaque Projector)

o Kelebihan Proyektor tak tembus pandang ialah :

1. Dapat digunakan untuk hampir semua bidang studi yang ada di kurikulum

2. Dapat memperbesar benda kecil menjadi sebesar papan, sehingga bahan yang semula hanya untuk individu jadi untuk seluruh kelas

o Sedangkan Kelemahan dari Proyektor tak tembus pandang yaitu bahwa proyektor seperti OHP harus digunakan diruangan yang gelap.

5. Mikrofis

o Kelebihan menggunakan mikrofis adalah :

1. Mudah di copy cetak, dan di duplikasikan dengan biaya yang relatif murah

2. Bisa di proyeksikan ke layer lebar

3. Karena dalam bentuk lembaran, ringkas, hemat tempat dan praktis untuk dikirim

o Kelemahan/ kekurangan mikrofis yang pelu diperhatikan :

1. Pembuatan mosfernya mahal

2. Mudah hilang

3. bila telah banyak, sulit memfilenya sehingga mudah salah masuk filing

6. Film

Merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar.

o Kelebihan –kelebihan film sebagai suatu media pendidikan yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lamp

2. Film dapat menyajikan baik teori maupun praktek dari yang bersifat umum ke khusus atau sebaliknya

3. Film dapat mendatangkan seorang ahli dan memperdengarkan suaranya di kelas

4. Film memikat perhatian anak

o Sedangkan kekurangan dari film ini sebagai media, yaitu :

1. Harga atau biaya produksi relatif mahal

2. Film tidak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran

3. Penggunaannya perlu ruangan gelap

7. Televisi (TV)

Media ini termasuk media yang menyampaikan pesan –pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak.

o Kelebihan-kelebihan sebagai berikut :

1. Dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk media yang lain, menyesuaikan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai

2. TV Merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap di terima oleh anak-anak karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah mereka.

3. Sifatnya langsung dan nyata

4. Horizon kelas dapat diperlebar dengan TV.

5. Program diluar kontrol guru

o Macam-macam Kelemahan TV antara lain :

1. Harga pesawat TV relative mahal

2. Sifat komunikasinya hanya satu arah

3. Jika akan di manfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah sering kali sulit untuk disesuikan

4. Program di luar kontrol guru

8. Video

o Kelebihan Video sebagai media pendidikan, yaitu :

1. Dapat menarik perhatian untuk priode yang singkat dan rangsangan luar lainnya.

2. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahli spesialis

3. Menghemat waktu dan rekaman dapat di putar berulang-ulang

4. Ruangan tak perlu di gelapkan waktu penyajiannya

o Sedangkan kekurangan dari media ini, yaitu :

1. Perhatian penonton sulit di kuasai, partisipasi mereka jarang di praktikkan

2. Sifat komunikasinya bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain

3. Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang di sajikan secara sempurna

4. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks

Tugas Mandiri

KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

SERTA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah

Media Pembelajaran


Disusun Oleh :

Nama : MISBAH

Nimko : 1291.08.00665

Prodi : S1 PAI

Semester/Lokal : IV/E

Dosen Pengampu : Dra. YUSNETI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

AULIAURRASYIDIN

TEMBILAHAN

2010